Ku dikhabar akan kedukaan mu
Impian cinta sejati
hancur entah apa sebabnya
Namun, apa guna bertepuk sebelah tangan
Hatiku terguris seketika
Ketika aku sedang berusaha
untuk mengembalikan senyuman di wajahmu
Alangkah sedihnya, Parut ini masih merah
Biarpun hanya dengan melihat kau menulis kata-kata keji itu
Tapi sakitnya, umpama racun menusuk kalbu
Ku bertanya seribu soalan
Apakah kesalahanku
Adakah penderitaanku memuaskan hatimu
Aku tahu, kau tidak sekejam itu
Berlinangan airmata membasahi pipiku
Namun tidak cukup untuk membuktikan rasa pilu didalam jiwa
Kau berkata kau bersenda
Aku terima dan aku memaafi
Namun ada perkara yang ingin ku beritahu padamu
wahai temanku
Jangan kau pendam kepiluan hatimu
dan melepaskan dendammu kepadaku
Sesungguhnya aku tidak berbuat salah padamu
aku tahu engkau pun tahu
Aku hanya insan biasa
Yang payah menepis kata yang tajam
Walau telahpun ku memaafkanmu
namun ku harap, tak akan ini berulang...
No comments:
Post a Comment